Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia merupakan makhluk berpikir yang menggunakan bahasa sebagai medianya; manusia merupakan makhluk tiga dimensi seperti segitiga sama kaki, yang kaki-kakinya terdiri dari tubuh, akal, dan ruh; manusia mempunyai motivasi dan kebutuhan,manusia juga mempunyai keluwesan sifat yang selalu berubah melalui interaksi pendidikan .
Mencermati uraian di atas, wacana untuk menjadikan pendidikan yang lebih manusiawi semakin marak—dengan memperhatikan sifat, kebutuhan, dan potensi dasar manusia—, maka pemahaman tentang hal ihwal manusia menjadi sangat penting. Oleh karena itu, setiap rumusan pendidikan berawal dari konsep dasar manusia dalam berbagai dimensinya, yang merupakan refleksi dari pemikiran-pemikiran dinamis atau kenyataan-kenyataan empirik.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS DAN FSIKOLOGIS
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Rabu, 31 Maret 2010
MAnusia dan cinta kasih
”Cinta” sebuah nama yang sering dibicarakan orang, dari yang muda sampai yang tua. Banyak manusia mengatas namakan cinta untuk setiap prilakunya. Tapi apakah mereka mengerti apa makna di balik sebuah kata ”cinta”.
”Cinta” memang sebuah nama yang sangat simple dan mudah untuk diucapkan. Tapi tahu kah apa arti dari cinta tersebut. Sebuah fenomena yang luar biasa. Membuat yang sedih menjadi ceria, jahat menjadi baek, peperangan menjadi perdamaian, kebencian menjadi persaudaraan, pahit menjadi manis, luka menjadi sembuh, sakit menjadi sehat. Semua itu atas namacinta. Dan ketika kata ”Cinta disalah gunakan maka kejadiannya juga bakal sebaliknya.
Cinta juga bisa berasal dari obsesi untuk mendapatkan sesuatu. Tapi itu bukan cinta, ia hanyalah alat untuk mendapatkan objek itu. Kata ”Cinta” mempunyai makna yang universal. Setiap insan mempunyai tanggapan sendiri tentang arti cinta. Dan setiap insan juga punya cara sendiri untuk mencintai.
Apa arti cinta itu sebenarnya? Cinta adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan simpati kita kepada seseorang. Kata cinta juga diberikan dari kita kepada Sang Pencipta, sebagai tanda kalau kita amat membutuhkan dan menyanjungnya. Rasa cinta yang kita berikan menunjukkan bahwasanya kita sangat menyukainya dan ingin bersamanya. Kecemburuan sering terjadi jika seseorang yang kita cintai bersama oranglain. Itulah cinta, satu nama seribu makna
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapunyang diinginkan objek tersebut.
Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
http://yasikaaa.ngeblogs.com
Setiap manusia pasti memiliki rasa cinta, karena manusia diciptakan sempurna bisa berfikir, memiliki akal budi, dan saling membutuhkan. Manusia yang lahir dilengkapi dengan rasa cinta. Entah itu cinta pada diri sendiri, benda atau pun orang lain.
Cinta yang terbesar didunia ini adalah cinta Tuhan pada kita dan semua mahluk didunia. Tuhan memberi kita hidup untuk mati. Tuhan memberi kita kesengsaraan untuk kebahagiaan. Tuhan memberi kita tugas yang harus kita pelajari. Sangat Sayang Tuhan pada kita.
CintaNya membuat kita bisa bernafas, CintaNya menbuat kita dapat bahagia, CintaNya membuat kita damai.
Cinta Tuhan tak terhingga
Cinta Manusia hanya sebatas rasa kagum,rasa suka,rasa hormat,rasa cinta pada orang lain(teman ataupun pasangan). Cinta manusia tidak dapat mengalahkan cinta Tuhan.
Tuhan menunjukan cintaNya pada kita dengan bayak cara, termasuk bencana-bencana. Bukan Tuhan kejam, bukan Tuhan tega, tapi Tuhan ingin kita belajar dan mengerti. Bencana memang sangat merugikan tapi Tuhan mau kita bisa tabah dan belajar menerima dan bersyukur. Belajar menolong orang lain, mengasah kepekaan hati kita, menguji kita dengan cobaan orang lain. Bukan hanya menguji mereka yang terken bencana tetapi juga menguji kita sebagai manusia yang diberi cinta. Apakah cinta kita terpakai dengan baik untuk sesama?Cinta manusia yang membuat kita mau menolong orang lain.
Cinta bukan hanya membicarakan dua insan yanng saling terikat perasaan sayang yang mendalam.Tapi Cinta juga bersifat universal. Kita harus mengasah rasa cinta kita pada sesama agar cinta kita menjadi cinta yang besar.
Senin, 22 Maret 2010
MODERNISASI
MODERNISASI
MODERNISASI http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-modernisasi.html Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Peng...ertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut. a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis. b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar) Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut. a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut. a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat. b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi. c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. http://fit.uii.ac.id Salah satu contoh moderisasi pendidikan adalah teknologi informasi. Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, Teknologi Informasi (TI) juga hadir dengan dialektikanya sendiri. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendali telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan malah bisa merusak moral. Demikian ujar Fathul Wahid, dosen dan peneliti TI di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri UII kepada Wartawan di Kantornya (30/11/2009). Karenanya, Fathul memaparkan, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall atau sistem pencegahan terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna yang bertebaran di dunia maya. "TI bukanlah obat mujarab atau panacea untuk semua masalah! Oleh karena itu, pemanfaatan TI tidak bisa bebas dan lepas dari konteks. Analisis kebutuhan dan pemahaman terhadap potensi yang ditawarkan oleh TI menjadi sangat penting. Lebih dari itu, pemanfaatan TI juga harus diikuti dengan penyiapan aspek lain, seperti sumberdaya finansial dan manusia. Tanpa itu, keberlanjutan pemanfaatan TI dalam mendukung proses pembelajaran dalam rangka memajukan pendidikan nasional menjadi tidak optimal," terangnya. Terakhir, dengan atau tanpa TI, sudah seharusnya dunia pendidikan Indonesia selalu berbenah untuk selalu menjadi lebih baik demi anak-anak bangsa. "Hal ini dapat dilakukan, di antaranya, dengan membuka akses seluasnya-luasnya untuk mengikuti pendidikan dan meningkatkan iklim demokratis dalam proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar kepada siswa," tutur Fathul yang juga Dekan Fakultas Teknologi Industri UII. (Misbahul Munir) http://thamita.multiply.com/journal/item/45 Alangkah baiknya jika modernisasi pendidikan difokuskan pada pemanfaatan potensi lokal dan pengembangan strategi berdasarkan ‘apa yang dibutuhkan’ oleh masyarakat kita bukan ‘apa yang diinginkan’. Karena, seringkali apa yang diinginkan sebenarnya bukan yang sesungguhnya kita butuhkan.
MODERNISASI http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-modernisasi.html Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Peng...ertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut. a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis. b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar) Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut. a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut. a. Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat. b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi. c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. d. Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. e. Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan. f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial. http://fit.uii.ac.id Salah satu contoh moderisasi pendidikan adalah teknologi informasi. Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, Teknologi Informasi (TI) juga hadir dengan dialektikanya sendiri. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendali telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan malah bisa merusak moral. Demikian ujar Fathul Wahid, dosen dan peneliti TI di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri UII kepada Wartawan di Kantornya (30/11/2009). Karenanya, Fathul memaparkan, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall atau sistem pencegahan terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna yang bertebaran di dunia maya. "TI bukanlah obat mujarab atau panacea untuk semua masalah! Oleh karena itu, pemanfaatan TI tidak bisa bebas dan lepas dari konteks. Analisis kebutuhan dan pemahaman terhadap potensi yang ditawarkan oleh TI menjadi sangat penting. Lebih dari itu, pemanfaatan TI juga harus diikuti dengan penyiapan aspek lain, seperti sumberdaya finansial dan manusia. Tanpa itu, keberlanjutan pemanfaatan TI dalam mendukung proses pembelajaran dalam rangka memajukan pendidikan nasional menjadi tidak optimal," terangnya. Terakhir, dengan atau tanpa TI, sudah seharusnya dunia pendidikan Indonesia selalu berbenah untuk selalu menjadi lebih baik demi anak-anak bangsa. "Hal ini dapat dilakukan, di antaranya, dengan membuka akses seluasnya-luasnya untuk mengikuti pendidikan dan meningkatkan iklim demokratis dalam proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar kepada siswa," tutur Fathul yang juga Dekan Fakultas Teknologi Industri UII. (Misbahul Munir) http://thamita.multiply.com/journal/item/45 Alangkah baiknya jika modernisasi pendidikan difokuskan pada pemanfaatan potensi lokal dan pengembangan strategi berdasarkan ‘apa yang dibutuhkan’ oleh masyarakat kita bukan ‘apa yang diinginkan’. Karena, seringkali apa yang diinginkan sebenarnya bukan yang sesungguhnya kita butuhkan.
Langganan:
Postingan (Atom)